Ketika cinta itu pergi, membawa segenap perasaan dalam hati, ketika aku tak mampu mencegahnya walau sedetikpun. Ketika itulah aku merasa bahwa tak ada sisi indah dalam cinta, cinta itu menyakitkan.Tak ada lagi kisah manis cinta dalam otakku, yang ada hanya penghianatan. Ketika dia pergi membawa separuh dari hatiku, dia tak lagi memperdulikan aku yang kini duduk terpojok. Berusaha membersihkan serpihan hatiku yang masih mengharapkannya. Sakit tiada ampun yang menyergapku. Dingin merasuk ke relung hatiku. Suara isak tangis ku memecah kesunyian. membelah kulit dengan dua aliran air kecil yang begitu sulit kuhentikan, meski aku sudah berusaha.
stuck on you
Kini kau rasa dia bahagia disana. Disuatu tempat yang ku tak tahu dimana. Malam ini aku tetap berbicara pada bintang, berharap dia juga merindukanku. Tak berfikir aku untuk mencari penggantinya, karena menghapusnya dari hatiku saja merupakan hal yang mustahil bagiku. Terpejam mataku mengingat setiap detik yang aku lalui bersamanya. Pahit. Hanya satu kata yang muncul dikepalaku.
Cinta. Mungkin hanya segelintir orang yang menyebutnya indah. Sebagian orang lagi yang menyebutnya manis. Dan aku disini, detik ini mengatakan bahwa cinta itu pahit. Cinta itu menyakitkan.
Mungkin lebih baik aku hidup tanpa cinta, berkutat dalam kesendirian. Hanya aku dan bayanganku yang mengerti apa yang aku rasakan kini.
No comments:
Post a Comment